Jumat, 08 Maret 2013

KETAHANAN PANGAN NASIONAL


BAB1  Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis.
 Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai yang nyaman untuk di tinggali oleh umat manusia di seluruh dunia.

1.2  Rumusan Masalah
Dalam Makalah kali ini saya akan membahas ketahanan nasional dengan mengacu pada aspek ketahanan pangan indonesia dengan rumusan masalah sebagai berikut :
·         Strategi yang tepat untuk mencapai swasembada pangan yang merupakan aspek terpenting dalam ketahanan pangan
·         Melemahnya sektor pertanian yang merupakan tulang punggung ketahanan pangan negara
·         Tingginya tinggkat import sehingga membuat harga bahan pangan di dalam negeri tidak stabli.


1.3  Tujuan Penulisan.
·         Siswa dapat Mengerti bagaimana Startegi yang tepat untuk mencapai swasembada pangan
·         Siswa dapat mengetahui proses atau cara untuk kembali menstabilkan kondisi sektor pertanian.
·         Siswa dapat Mengetahui tingkat kestabilan harga pangan di indonesia


BAB 2 PEMBAHASAN

Strategi Pemerintah Untuk mencapai Cadangan panagan 2014.

Untuk mencapai Surplus cadangan pangan pada tahun 2014 Staf Khusus Presiden Bidang Pangan dan Energi, Prof Dr. Jusuf. Mengatakan bahwa ketahanan pangan dapat di capai dengan kemandirian pangan,
Berbicara mengenai kemandirian pangan berarti kita berbicara mengenai kemampuan negara dalam menjamin terwujudnya ketahanan pangan yang dihasilkan dari produksi pangan dalam negeri.  Dengan kata lain, ketahanan pangan yang dibangun haruslah berbasis pada produksi pangan dalam negeri dan tidak tergantung kepada pihak atau negara lain.  Sebagaimana kita pahami bahwa ketahanan pangan meliputi tiga dimensi utama, yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan konsumsi pangan. Untuk itu, pemerintah mengambil beberapa langkah strategi.

Pertama, menjamin ketersediaan pangan melalui optimalisasi capaian dan penyediaan cadangan pangan yang berasal dari produk pangan di dalam negeri. Strategi yang ditempuh saat ini adalah menargetkan swasembada pangan untuk lima komoditas pangan strategis, yaitu beras, kedelai, gula, jagung, dan daging sapi.  Impor pangan untuk kelima komoditas ini dilakukan hanya dilakukan apabila produksi dan cadangan pangan tidak mencukupi jumlah kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia.

Kedua, meningkatkan akses/keterjangkauan pangan  dalam arti mudah diperoleh dan tersedia dengan harga terjangkau. Untuk hal ini, strategi yang ditempuh adalah melalui pengaturan distribusi dan perdagangan/pemasaran serta pengendalian harga produk pangan strategisseperti beras, jagung, kedelai, gula, dan daging sapi.  Pengaturan distribusi dan pengendalian harga yang dalam waktu dekat ini segera akan dilaksanakan adalah untuk beras, jagung, dan kedelai karena infrastrukturnya relatif sudah memadai.

Ketiga, menjamin konsumsi dan keamanan pangan setiap warga negara agar memenuhi standar kecukupan gizi dan keamanan pangan untuk hidup sehat. Strategi yang ditempuh adalah dengan mendorong penganekaragaman konsumsi dan peningkatan gizi pangan terutama sumber protein hewani, seperti susu, telur, daging, dan ikan.  Penganekaragaman konsumsi juga ditujukan kepada pangan pokok sumber karbohidrat untuk tujuan menurunkan angka ketergantungan terhadap beras sebesar 1,5% setiap tahunnya.  Untuk itu,  pemerintah mendorong peningkatan produksi dan pemanfaatan sumber daya pangan lokal non beras, seperti singkong, ubi jalar, sagu, jagung, dan lainnya.  Tentu saja hal” diatas juga perlu di dukung oleh peran serta pemerintah dan presiden sendiri agar proses tersebut berjalan lancar.

Memperkuat sektor pertanian sebagai Tulang Punggung Ketahanan Pangan

Jika Membiacarakan permasalaha ketahanan pangan nasional pastilah kita harus Membahasa tentang sektor pertanian yang merupakan tulang punggung dari ketahahanan pangan nasional dapat kita ketahui bahwa sahnya melemahnya sektor pertanina belakangan ini merupakan faktor kunci sulit tercapainya kestabilan pangan  berikut ini adalah  CARA PERBAIKAN SEKTOR PERTANIAN UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL
Untuk meningkatkan ketahanan pangan setidaknya ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah antara lain adalah :

·         Peningkatan kesejahteraan petani, reformasi agraria, untuk menghindari pemusatan kepemilikan lahan produktif agar para buruh tani yang jumlahnya lebih banyak bisa menjadi petani mandiri juga.
·         Pengaturan kebijaksanaan import bahan pangan pokok untuk melindungi pasar domestik dari serbuan dumping harga dari luar dalam hal ini spekulan.
·         Optimalisasi lahan pertanian terutama daerah dekat irigasi.
·         Perbaikan sarana pertanian terutama aliran irigasi.
·         Mencegah konversi atau alih fungsi lahan produksi pertanian.
·         Memberdayakan kembali lahan yang tidur agar kembali produktif.
·         Mendorong percepatan perluasan lahan pertanian tanaman pangan.
·         Peningkatan mutu produktifitas atau intensifikasi seperti penggunaan benih unggul, pemupukan berimbang, pengendalian hama terpadu, dan efisiensi pemanfaatan air.
·         Perbaikan pasca panen.
·         Percepatan diversifikasi konsumsi pangan.
Menurut kajian Badan Pangan Dunia bahwa ketergantungan pasokan pangan import bagi negara berpenduduk lebih besar dari 100 juta, akan membuat bangsa itu susah maju dan mandiri. Kita berharap pemerintah saat ini tahu akan hal ini dan semoga ada rencana kedepan yang lebih baik untuk memajukan kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
  

Menstabilakn Harga Pangan Nasional dengan Mengurangi kebijakan Import dan kembali menjalanankan kebijakan produksi dalam negeri.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa kebanyak kebijakan import pangan pemerintah banyak yang merugikan rakyat terutama petani hal ini pula yang menyebabkan timpangnya tinggkat harga bahan pangan di Indonesia  dan hanya menjadi lumbung uang bagi para koruptor untung meraup keuntungan lebih. Dalam hal ini pemerintah di sarankan untuk menerapkan kembali kebijakan produksi dalam negeri seperti yang telah di jalan kan Alm Presiden Suharto serta mengurangi kuota import bahan pangan dengan cara yang tadi telah di jelaskan di  pembahasan sebelumnya. Jika hal ini dapat berjalan lancar maka  dapat di pastika indonesia akan mengambil langkah yang tepat dalam mengeluarkan dana untuk import yang tidak akan berakhir sia sia dan tidak akan mengurangi front line ketahanan pangan nasional yaitu kaum petani dan peternak di negeri ini .

BAB 3
Kesimpulan

Dari pernyataan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa untuk mencapai kestabilan ketahanan pangan di indonesia kita harus menerapkan beberapa cara seperti berikut :
·         Meningkatkan tingkat produksi dalam negeri
·         Mengerangi kebijakan import yang berlebihan sehingga kebijakan import yang di capai bisa efektif dan efisien.
·         Meningkatkan sektor pertanian dan perikanan serta perternakan dan perkebunan yang merupakan front line dari pada ketahanan pangan nasional tersebut

http://anekakeripikmalang.com/2013/01/28/sukseskan-ketahanan-pangan-nasional/