Kamis, 27 Oktober 2011

GP India'Melaju' di Atas Kemiskinan Warga

                     Anda-anda semua pasti tau Formula 1, ajang adu balap jet darat yang sangat komersial ini akan di gelar di india untuk pertama kalinya di negri Bolywod Inda ,seri ke 17 Gran Prix formula1 ini di kritik sangat keras karena di anggap tidak peka terhadap kemiskinan warganya,sebab,hampir 30 persen warga India hidup dengan penghasilan hanya Rp14 ribu per hari.Sirkuit Buddh Internasional sebagai venue juga mendapat protes dari warga sekitar yang merupakan bekas pemilik lahan. Mereka tidak tahu tanah yang dibeli pemerintah itu akhirnya dijadikan venue F1. Protes ini berujung pada ancaman warga yang akan menghentikan jalannya lomba pada 30 Oktober 2011. Namun, Jaypee Sports sebagai pihak penyelenggara menjamin jalannya GP akan berlangsung meriah dan aman.

Jaype Sport selaku promotor perlombaan ini berpendapat bahwa pihaknya akan melakukan apa saja demi tergelarnya pagelaran indah itu,Kami sudah menghabiskan US$400 juta (untuk GP India) dan tidak ragu untuk menghabiskan dana lagi. Kami akan melakukan apa pun untuk menggelar even indah ini," ujar pernyataan Jaypee Sport.

Pesta jor-joran GP India ini rencananya akan melibatkan ratusan penari dari seluruh negeri termasuk artis-artis Bollywood. Sebagai acara puncak, penyanyi Lady Gaga juga akan hadir sebagai penutup.
Untuk bisa menyaksikan semua atraksi ini, pihak panitia mematok harga tiket termurah sekitar 2.500 rupee atau sekitar Rp450 ribu. Harga tiket ini merupakan setengah dari gaji per bulan seorang petugas pembersih di India. Namun, yang mengejutkan, tiket termahal dengan harga US$200 ribu (Rp1,7 miliar) malah hampir terjual habis.
Dengan masalah seperti ini, GP India ditakutkan mengalami masalah yang sama dengan GP Turki dan GP Korea Selatan. Turki dicoret dari penyelenggaraan pada 2012 setelah dianggap kurang mendapat sambutan dari masyarakat lokal. Sedangkan Korsel sedang melakukan negosiasi ulang kontrak karena minim keuntungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar